a63e41bc18abef96cd44871219664bb7b5a1bb18

Nulis Puisi Yuk: CATATAN MALAM BAYU SASTRA

Saturday, August 24, 2013

CATATAN MALAM BAYU SASTRA

CATATAN MALAM BAYU SASTRA



Di sini aku di malam ini..

Malam mulai gelap ketika kupungut satu demi satu huruf menjadi kata yang kucatatkan dalam kisah ini.

Hampa kurasa di antara setiaku yang bersembunyi di balik wajah indahmu akupun semakin gelisah.

Kuawali sketsa ini ibarat seonggok penyesalan..

tak mengapa kau membacanya di sebuah masa nanti.

Kupejam sejenak mata ini terkisah sedikit syahdu tentangmu,

tentang masa yang punah bersama indah.

Entah mengapa bayangmu terus saja membisikku saat-saat kesendirianku,

kau bilang aku sia-siakan waktu dalam mimpi.

Malang tiba ketika kau pergi di balik tangis karena keputusanku..

menghentikan jejakmu menapaki cinta dihatiku seakan aku laknat telah mensia-siakanmu yang terlahir dari cinta yang lembut menjalin kasih hingga sayang.

Tetapi,kenyataan mengharuskan aku tuk berada pada keadaan yang sama tidak kita inginkan.


Dipasung sunyi,..

Malam ini duka rembulan mengasingkan diri dari ratapan yang kecewa.

Cahayanya yang purnama dibasuh percik hujan..

Tak perlu kubawa tangisku yang airmatanya luka..

Singkirkan ratapan...aku letih terpasung sepi.

Badai telah berlalu membawa terbang seberkas cinta itu,

Telah kudapatkan sebuah ketenangan setelah membuat kisah itu sebagai kenangan saja.

Hujan telah berhenti dan hanyutlah sebuah mimpi hari kemarin..

Bahwa kau pernah ada temani hariku yang mati.

Kabut telah menipis dan perlahan menghilang seperti kenangan yang tertutup.

Kau yang dulu datang mengetuk jendela hati,

memaksa rasa membuka pintu cinta susah payah.

Kubiarkan kau masuk mendiami dan mengisi tahta cinta saat menjadi raja di hatiku,

memberi warna hidupku amalkan senum tulus bertasbih kalbu suci..

Namun waktu yang berjalan buatmu alpa akan kerajaan asmara kita,yang kau tahtai.

Tinggalkan singgasana suci..

tinggalkan semua ketulusan hati.

Terlalu sulit kuterima,

kukunci pintu hati tak akan kubuka lagi untukmu.

Kini kau kembali meminta tahta itu lagi namun aku tak lagi peduli..

hatiku kecewa dan terluka perih..

Jangan pernah coba tuk kembali lagi,

tahta ini bukan milikmu lagi..

Kerajaan hatiku tlah terkunci untukmu dan hanya akan teruka untuk yang tulus sejati menjadi raja hatiku.

Takkan tercapai keinginan ntuk buaian dalam kasihmu,

kerlingan maya buat hatiku terikat sementara kiasan kata tak dapat tutupi luka saat cela tlah habis masa..

Haruku tiada berarti saat berubah parau isak mimpiku dengan garis lurus kisahku yang berakhir dengan jemu arah..

Tak lekang kumencari dan tak jemu kumenanti saat kuterdiam dalam pengembaraanku,

dan kau tak lagi terpatri dalam penantianku..

Dan hingga malam pun merangkak..

Kulihat bayang dirimu disana dibalik temaram jelaga kelam,

melangkah menjauh dariku mendekap angin malam dalam kegelisahan..

Wajahmu pucat pasi tak seperti biasa,

dingin bagai bekuan salju,

kau diam seribu kata tenggelam dalam bahasa..

Apakah yang tengah terjadi denganmu..?

Kebisuan membuatku tak berdaya,

terdiam dan habis sudah segala kata indah yang pernah ada di bibirku

terkaram bersama hausnya duka yang dahulu.

Waktu pun terus melangkah perlahan menuai detik demi detik..

Kembali dalam sebuah keheningan..

Aku disini diam tanpa mainan bahasa lautan kata surut..

Seolah alamku gelap oleh kabut,

seolah cahaya hilang ditelannya..

Kumencintai bukan membenci,

ketika kucoba mengerti cinta sebenarnya meski luka yang ketemui..

pernah kucoba ntuk merajut helai demi helaian..

dan ketika rajutan itu akan utuh...

kau sayat dengan sembilu seolah tak punya rasa..

Mungkin aku mencintai tetapi bukan aku yang dicintai..

Semoga kau bahagia esok nanti bersama cinta lain..

hingga kau tau arti cinta yang sesungguhnya..

Ketegaranku bangkit setelah aku merasa tak sanggup lagi mengepak sayap mengitari alam cinta bersama jiwa pecinta yang akrab temani sepiku hingga menyibak pagi berembun..

Seakan tak sanggup aku memandang dunia ini sebab bathiniyah yang sakit tiada bertabib,

membawa lara tiada pelipur pada kerangka sayapku yang patah menentang badai tersapu prahara cintamu..

Tak ingin kutemui lagi sepertimu tuk kedua kali,

tiada harap tuk mengulang kembali..

sejak kau tiada dan tinggalkan aku..

Mungkinkah harapku telah mati pula..??

Mungkinkah semua telah berakhir ..??

Tidak,karena esok masih akan memberi keyakinan bahwa akan ada cinta lain yang merakit duka kemarin hari tuk bersamaku menganyam segalur mimpi yang pernah hancur..

Biarlah kumenutup kenangan dari kisah kita..

tanpa menyisakan benci ataupun dendam di lubuk hati ini..

Jauh juga kata demi kata yang kueja dalam suntingan kalimat-kalimatku disini..

Temaram sinar bulan malam ini menemaniku merangkai cerita,

sang angin gundah mendengar kata hatiku..

Aku tak sanggup jika terus begini,

bersembunyi di balik bayang-bayang duka masa lalu..

Aku harus keluar..

seperti angin menjemput awan gemawan,

seperti angin yang menyapa padang rumput menyejukinya dengan sepoi..

Bukan menjadi harapan yang tinggal harapan saja..

Mungkin saja mentari enggan tersenyum kepadaku,

tapi angin tak tahu aku masih memiliki senyum terindahku adalah untuk cinta....

Tak hentinya jemariku menganyam kata dalam catatan ini..

Di atas kertas pada kitab keberadaanku,

yang sarat dengan keluh dan kenangan..

Serpihan kisah syahdu terlanjur jauh dan hampir tak kutemukan jalan pulang..

Aku menepis segala duka,

menghapus segala luka,

melengkapi kekuranganku dan menyusun kembali keretakan hatiku yang pernah menjadi puing berpuing..

Mozaikku yang terluka oleh kehilangan harapan hatiku..

Kembali kutegak dalam heningku yang sendiri menyepi..

Sekuntum cinta akan kubangkitkan mengubah angin menjadi desiran,

kutatap purnama malam ini yang berselimut kabut lembut dan bintang gemintang pun gamang dalam cahayanya..

Kupuaskan memandangmu purnama jelita yang membuat malam semakin merekah berbawa mindai sunyi pada puisi yang tak akan kuakhiri meski hening..

Cinta pembawa rindu..

kau pemandangan paling indah yang pernah terlihat olehku,

bahkan purnama malam ini purnama tak mampu menyempurnakan malam tanpamu..

Cinta pembawa rindu..

kau pemandangan yang paling indah yang tersembunyikan untukku,

betapa tak ditarakan dengan purnama malam ini membuatku ingin tinggal dalam dekapmu selamanya..

Walau tintaku kering tanpa bosan menyanjungmu

dan tak akan aku kehabisan kata karena cinta adalah bahasa hidupku..

Walau telingaku sampai pekak memainkan musik hati untukmu aku tak kehabisan nada karena getarannya adalah rindu..

Walau mataku sampai rabun membacakan ribuan puisi untukmu aku tak kehabisan cahaya karena cinta adalah pelitaku..

Esok kini memberiku harapan..

Dengan kehadiran sosokmu Dewiku..

Aku jatuh cinta pada sunyi yang kau kulum dibibirmu..

selengkung senyum setangkai kuntum secarik kisah..

Hingga kata menjelma gerimis yang berbaris dalam bisikan jiwa para pecinta..

Aku mengunduh wangi cinta dari serumpun rindu yang tumbuh dari kesadaranku..

Itukah cinta sesungguhnya..??

Kurasakan getarnya dengan sebuah rayu embun yang menengok sepertiga malam yang tersisa..

Aku kini bahagia tinggal dipelukmu..

mengukir lembahmu dengan sungai yang mengalir dari telaga airmata dahulu..

Tapakan jalan cinta yang naik turun dilembah romantika..

seperti sebuah gelombang dimana aku berayun menghabiskan masa yang penuh debaran untukmu..

Dawai-dawai yang tak pernah kehabisan getar berirama melantunkan kidung rindu..

Hanya kau yang ada di jiwaku kini,mengubah gerimis menjadi ukiran pelangi dikaki langit..

Biar kupetik palangi kusuguhkan seumpama mawar hadiah dari sang kekasih...

aku hanya mampu mencintaimu wahai Dewiku..

Aku tengadah wajah kepada langit..

Disana aku mengembara tanpa tepi memburu entah..

seperti cinta yang tak kenal padam..

Terbentang langit dalam kelambu cahaya dan kau selimuti aku dengan hangatmu..

Malam jadi seharu aku dengan binar tatapmu

serasa bintang-bintang itu berderaian jatuh dipangkuanku seraya berkata,

"Karena cinta aku bersinar...!!"

Dan rembulan menengok pun jua bersuara,

"Karena cinta aku bercahaya....!!"

Arus deras puisi dan sajakku melintas malam ini acuhkan hujan..

hingga jantungku bergolak menggerakkan rasaku menujumu Dewiku..

Arus deras puisi dan sajakku meretas gugusan bintang..

meski hujan enggan berhenti sebelum terjelma impian menujumu Dewiku..

Terima kasih cinta yang mencintaiku membiarkan matahari esok memeluk hangat diriku,

merestui hadirku pada pagi esok..

saat mimpi membawa ku berlari bersama nafas sekuntum rindu..

betapa tak terjangkau kudrat,tuk menahan berkat..

kubiarkan saja,sebagai sajian anganku...

namun..dalam sesekali,rindu itu hadir menjemput perasaan..

Aku terkeluh dalam jiwa yang tandus,buta dalam terpenjara arti..

Mencari rindu yang menyembunyikan hasrat..

percayalah bahwa aku tak bisa membias kesunyian walau dalam berseloka ria tawa,

sinar mata ini takan pernah membohongi hakikat sebuah rasa..

sekalipun bibir ini akan selalu mengukir senyuman..

Mungkin untuk mengharapkan ketenangan di saat tangan kita terikat..

biarlah hanya madah yang berqalimah..

bertanya dalam maksud memberitahu,..

lalu.. kulewati hari hari itu dengan bekalan sebuah rasa..

setelah dipenuhi rindu yang menyatu tangis kehampaan..

sadarilah aku tak kala engkau merangkul pelabuhan mimpiku..

dan lihatlah kedasar jiwa yang memancar cerita dari rindu..

serentak menghukum bathinku yang terjulur dalam ingatan sorot membelai nafasmu..

untuk menari bersama kerinduan..

meneduhkan jiwamu seperti hangatnya cinta yang menemani langkahmu,..

untuk menanti kasih...dalam setiap helaian nafasmu..

Bila cinta adalah waktu aku ingin hidup seabad..

bila cinta adalah keindahan aku ingin slalu memandangmu

bila cinta adalah luka aku takkan pernah peduli betapa sakitnya..

aku ingin terus mencintaimu tak pernah peduli seberapapun pahitnya..

bila cinta adalah air mata aku akan tetap tersenyum agar kamu tahu aku begitu tulus menyayangimu..

Cinta akan selalu terbaca di lembar-lembar buku harian yang kau simpan jauh di lubuk hati yang terdalam indah terukir pesan walau tak tersurat di matamu..

Cinta akan selalu terdengar nyanyiannya yang syahdu di gemericiknya rintik hujan..

di alunan riak ombak walau tak terucap di hatimu..

Cinta akan selalu terasa sentuhannya yang mesra di desiran angin..

di lembar-lembar hati di lembah-lembah pikir di birunya puncak angan yang berselimut kabut lembut dilambungkan asa..

walau kau tak ada di sisiku..

Di sini, di malam ini....

Nun, jauh di ruang dan waktu yang membentang..

kulihat harapan bergoyang serempak menari kasmaran bermain dan berkasih-kasihan..

Dan nyanyian riang jiwa jalang saling bersahutan berpagutan penuh kemesraan luruh dalam keindahan..

luruh dalam kerinduan..

Dan aku tersenyum sendirian mencoba membaca tanda-tanda asmara..

dan memahami tanda-tanda cinta yang kau kemas dengan manis dalam kebisuan tak terbatas..

Tahun adalah belantara dimana semaknya berganti mawar,

malam mengembara dan kau bintang yang menuntunku..

jejakmu tempat terindah untuk kuciptakan kenangan..

Kujalani cinta kasih di jalan setapak hatimu dengan pengembaraan hasrat yang berliku..

mengalir arus kerinduan dan doa sampai ke dasar jiwamu,

bahagia aku dikeluasan hatimu..

Sangat senang sajakku yang berkali-kali mengeja sosokmu,

kau nyalakan dian digelapanku yang kemarin,

dengan apa kubalas hembusan nafas cintamu kepadaku...???

Malam ini seakan kuterbangun dari mimpi yang berharap esok menjadi matahari yang terjaga..

membakar segala kelam dan dinginnya malam yang sunyi ibarat reruntuhan purba..

sebab nyanyian pagi bersamaku menggenggam asa..

Mungkin larut telah menyelimutimu dalam tidur di malam ini..

saat kupungut lembar kata-kata ini..

tidurlah kekasih...

aku disisimu menjagamu..

menyulam metafora dalam rajutan kalimat..

Di ujung bibirmu senyum masih tersisa seperti kuncup mawar yang malu..

Kukecup kuncup itu dan kujadikan tanda baca di lembar sajakku..

Karenamulah sajakku bermekaran warna di taman syurga,

keindahan yang tak akan pernah mati..

terangkai disetiap karya pujangga..

dan bagian yang sangat indah adalah saat kusaksikan tatapmu yang menjelma bintang kejora

pada pagi yang mengembang senyum bahagiamu...!!

Aku tak bisa menyusun kata penutup yang indah untuk mengakhiri percakapan dalam tulisan-tulisan ini..

bahkan bintang bergugur pun aku enggan tidur sibuk menenun bait demi bait kasih di rambutmu,

seribu musim mengukir singgasana di atas kelambu..

bukankah malam adalah istana termegah dalam kisah kita..??

Engkau dan aku selalu bersanding berbagi cerita dalam puisi berbagi doa menjemput pagi.....

Seperempat lembar malam ketika purnama hendak beranjak tua,....

Ketika kau terbangun dan menatap mataku,

purnama menuliskan kisahnya dalam sejilid kalam,

dan bintang menjadi spasi distiap kata..

tentang kalimat yang tiada akhir..

Kau tanyakan padaku,

"Adakah waktu untukku..?"

Dan kujawab,

"Bukankah takdir waktuku tercipta untuk mencintaimu..?"

Malam kita lewati ibarat sebuah perjalanan ke syurga..

ditemani rembulan yang tumbuh menjadi purnama..

yang bulir cahayanya kupetik kujadikan harapan dipelupuk matamu..

Kau terlahir untuk waktuku..

By: Bayu Sastra


No comments:

Post a Comment